Di situs Study in
Australia, situs online yang memberi informasi tentang pendidikan di
Australia, disebutkan 10 alasan mengapa memilih melanjutkan studi di Australia.
Salah satunya adalah sistem universitasnya yang berada di peringkat 8 di dunia,
di depan Inggris,Jerman, Jepang, dan Belanda.
Tidak hanya itu, Australia juga
merupakan negara tujuan paling populer ketiga untuk mahasiswa internasional.
Bagus Nugroho, Ketua Umum Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) di
Melbourne, sudah tinggal dan berkuliah di Australia selama 10 tahun, dan saat
ini menduduki posisi sebagai mahasiswa program doktoral dalam bidang Mechanical
Engineering di University of Melbourne.
Ditanya tentang sistem pendidikan di
Australia, Bagus membandingan dirinya dengan teman-temannya di Indonesia pada
tahun pertama kuliah. Dia mengatakan, di Indonesia banyak mata kuliah yang
tidak umum seperti PPKN, bahasa dan agama, yang tidak diajarkan di
Australia. Bagus juga menambahkan bahwa di tugas kuliah di Australia menuntut
mahasiswa untuk banyak bekerja sama dengan sesama mahasiswa lain, dan
didorongnya unsur praktek dan kreativitas yang merupakan keuntungan, tapi juga
bisa menjadi tantangan bagi yang tidak terbiasa.
“Banyak adik-adik kelas saya,
dan murid-murid saya yang gak berani ngomong. Takut salah jadinya ga berani
ngomong ke tutornya”
Hal ini yang menurut Bagus menjadi
satu PR yang harus dipersiapkan pelajar Indonesia sebelum melanjutkan
studi di Australia. Menurutnya, sifat sangat pemalu dan tidak berani bertanya
dan berpendapat akan menjadi bumerang untuk mereka yang ingin studi di luar
negeri.
“Jangan bawa kebiasaan dari
Indonesia...harus lebih aktif..berani memberikan opini. Salah gak masalah.
Kekurangan kita itu takut salah. Gak mau ngomong karena takut salah, padahal
meskipun kalau salah tutornya gak masalah sama sekali”
Sedangkan Steven, mahasiswa
Indonesia yang sudah pernah tinggal dan bekerja di Singapura dan kini telah
mengalami satu tahun kuliah di Australia, mengatakan budaya pendidikan di
Australia memiliki suasana informal.
“Saya merasa Singapura dari segi
pendidikan bagus, tapi ada perbedaan di mana di Singapura itu lebih ke top-down..di
Australia, lebih interaktif antara dosen dan mahasiswanya.”
“Dari segi hubungan dengan dosen,
kita bisa langsung kapan saja datang mengetuk ke ruangan dosen untuk
berkonsultasi. Mereka tidak terlalu formal, kita tidak perlu menggunakan
embel-embel titel,” katanya.
Untuk mendapat informasi mengenai
kuliah di Australia, pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan studi di
Australia, bisa mengunjungi situs http://www.studyinaustralia.gov.au/
Sumber: www.radioaustralia.net.au (21 Juni 2013)
0 comments:
Post a Comment