Perlahan, tubuhku ditutup tanah. Perlahan, semua pergi meninggalkanku...
Masih terdengar jelas langkah-langkah terakhir mereka. Aku sendirian, di tempat gelap yang tak pernah terbayang sebelumnya. Sendiri, menunggu pertanyaan malaikat...
Belahan hati, belahan jiwa pun pergi. Apa lagi sekedar kawan dekat atau orang lain. Aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka.
Sanak keluarga menangis, sangat pedih, aku pun demikian. Anakku menangis, tak kalah sedih dan aku juga.
Tetapi aku tetap sendiri, disini, menunggu perhitungan. Menyesal sudah tak mungkin. Tobat tak lagi dianggap dan maaf pun tak bakal didengar, aku benar2 harus sendiri.
Ya ALLAH Jika kau beri aku 1 lagi kesempatan, Jika Kau pinjamkan lagi beberapa hari milikMu untuk aku perbaiki diriku. Aku ingin memohon maaf kepada mereka, yang selama ini telah merasakan zalimku, yang selama ini sengsara karena aku. Aku akan kembalikan jika ada harta kotor ini yang telah kukumpulkan, yang kumakan, bahkan kutelan yang sudah jelas haram.
YAA ALLAH Beri lagi aku beberapa hari milik-Mu, Untuk berbakti kepada ayah dan ibu tercinta. Teringat kata-kata kasar dan keras yang menyakitkan hati mereka,
Maafkan aku ayah dan ibu, mengapa tak kusadari betapa besar kasih sayangmu, Beri juga ya ALLAH aku waktu untuk berkumpul dengan keluargaku , Untuk sungguh-sungguh beramal soleh. Aku sungguh ingin bersujud dihadap-Mu, bersama mereka.
Begitu menyesal diri ini. Kesenangan yang pernah kuraih dulu, tak ada artinya sama sekali Mengapa kusia-siakan saja waktu hidup yang hanya sekali itu. Andai aku bisa putar ulang waktu itu.
Aku dimakamkan hari ini dan semua menjadi tak termaafkan dan semua menjadi terlambat dan aku harus sendiri untuk waktu yang tak terbayangkan sampai yaumul hisab dan dikumpulkan dipadang masyar...
Ya Rob sampaikan salamku untuk sahabatku yang selalu mengingatkanku akan hari terakhirku didunia... Sesungguhnya sahabat yang terbaik yaitu sahabat yang mengingatkan!
_____________
Sumber: Anonim
0 comments:
Post a Comment