Menjelang keluarga kami hijrah dari kota Jakarta (Indonesia) ke kota Darwin (Australia) di bulan Januari 2011 untuk keperluan mendampingi istri dan ibu anak-anak menjalani tugas belajar S3 di sana, berkecamuk pikiran tidak menentu mengenai bagaimana kota Darwin itu dan bagaimana nanti kami bisa menyesuaikan diri untuk hidup di sana. Berikut ini informasi sementara yang kami peroleh mengenai kota Darwin:
- Ibu kota negara bagian di Australia yang paling TIDAK POPULER dibandingkan Melbourne, Sidney, Brisbane, Perth, Adelaide dan apalagi Canberra (Ibukota Negara Australia).
- Kota yang SEPI dengan jumlah penduduk sekitar 200.000 jiwa, jauh sekali dibandingkan kota Jakarta yang berpenduduk lebih dari 10 juta jiwa, yang selama bertahun-tahun kami tempati.
- Memiliki iklim 2 musim (hujan dan kemarau) yang TIDAK BERBEDA sama sekali dengan di Indonesia, jadi percuma pindah ke sana karena kita tidak merasa hidup di luar negeri sebagaimana di Amerika atau Eropa yang memiliki iklim 4 musim (panas, dingin/salju, semi & gugur).
- Kemungkinan harus mengeluarkan UANG BANYAK (dibandingkan persediaan yang terbatas) untuk biaya sekolah anak-anak yang tidak ditanggung dan belum tentu mendapatkan bantuan (weiver school fee) dari Pemerintah Negara Bagian North Territory Australia.
- Apalagi…..
Meskipun
demikian, kami tetap harus bersyukur kepada Allah SWT dan meyakini akan mampu
menghadapi apapun yang ada dan terjadi di sana sebagai suatu bagian dan tahapan
penting dalam kehidupan kami untuk melangkah menjadi lebih baik di masa depan.
Beberapa
hal positif yang dibayangkan dapat kami peroleh dari hijrah ini:
- Penguasaan berbahasa Inggris yang baik
- Pola hidup sederhana
- Kemandirian hidup
- Berwawasan (lebih) global
- Berpandangan (lebih) plural
- Kepribadian (lebih) matang
- Peluang kerja lebih besar setelah kembali ke Indonesia
- Memiliki wawasan dan pengalaman untuk di-sharing kepada orang lain
- Peluang menjadi lebih berguna bagi masyarakat
- Menumbuhkan dan meningkatkan nasionalisme
Semoga
Allah SWT memberi kami kemudahan, amin…
Bekasi,
25 Oktober 2010
0 comments:
Post a Comment